Rabu, 28 Maret 2012

KABASARNAS TUTUP DIKLAT PERTAMINA MARINE GUARD ANGKATAN III

Kabasarnas Tutup Diklat Pertamina Marine Guard Angkatan III
PALEMBANG - Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya TNI Daryatmo SIP menutup Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pertamina Marine Guard Angkatan III Tahun 2012 di Dermaga Strat 8 PT Pertamina (Persero) – Sungai Gerong, Senin (26/03/2012).Diklat ini diselenggarakan oleh HSE Training Center Pertamina Region II Palembang.

"Dalam perspektif Badan SAR Nasional, diklat Pertamina Marine Guard ini merupakan bentuk antisipasi penyiapan kapasitas sumber daya manusia terhadap potensi kecelakaan dan musibah di lingkungan atau kawasan khususnya area kerja PT Pertamina. Namun di sisi lain, kami memandang bahwa kemampuan yang dimiliki Pertamina Marine Guard ini dapat juga dimanfaatkan khususnya bagi kepentingan berskala nasional.
Artinya kemampuan Pertamina Marine Guard yang telah dididik dan dilatih secara profesional sebagai unsur SAR dapat diperbantukan guna menunjang tugas pokok dan fungsi Badan SAR Nasional sebagai instansi pemerintah yang bertanggung jawab mengkoordinasikan pelaksanaan operasi SAR baik dalam musibah pelayaran, penerbangan, bencana dan musibah lainnya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku," tutur Kabasarnas.

Kabasarnas menambahkan, Badan SAR Nasional sangat bangga atas inisiatif dan tanggung jawab moral PT Pertamina dalam menjawab sebagian kompleksitas permasalahan bangsa terutama menghadapi perubahan iklim dan pertambahan arus moda transprtasi yang dapat berpotensi menimbulkan kerawanan terjadinya musibah dan bencana.

"Kita patut bersyukur karena dengan telah diselesaikannya diklat ini, maka secara langsung kemampuan dan potensi sumber daya manusia yang bergerak di bidang penanggulangan bencana maupun musibah semakin bertambah. Harapan yang paling besar dari upaya yang telah dilakukan ini selain melindungi aset-aset perusahaan dari kerusakan, tentunya adalah melindungi jiwa manusia dari ancaman musibah yang tidak bisa kita prediksi kapan dan dimana akan terjadi. Pada giliran akhirnya anggota Pertamina Marine Guard ini mampu memberikan kontribusi pelayanan terhadap masyarakat yang membutuhkan," lanjutnya.

Kabasarnas berpesan agar dalam pelaksanaan operasi SAR senantiasa menjalin koordinasi dan komunikasi dengan unit kerja Basarnas terdekat.

Sekedar tahu, para isntruktur dari Basarnas ikut terlibat dalam diklat yang berlangsung selama 3 bulan tersebut. Mereka mentransformasikan ilmu SAR yang dikuasai kepada para peserta.
Penutupan tersebut dihadiri Direktur Sumber Daya Manusia PT Pertamina (Persero) dan jajaran, para pejabat Basarnas, pejabat TNI dan Polri, pemda dan tamu undangan lainnya.
Penutupan dimeriahkan dengan demo operasi penyelamatan korban di laut, penanganan kebakaran kapal dan penanganan tumpahan minyak. (ab)

BASARNAS MENUJU TIM USAR MEDIUM CLASS

JAKARTA – Setelah empat hari bekerja, tim Urban SAR (USAR) Belanda akhirnya menyampaikan hasil-hasil yang diperoleh terkait pre-assessment terhadap tim USAR Basarnas, Jumat (16/03/2012). Pemaparan hasil penilaian tersebut berlangsung di Ruang Rapat Lantai 2 Gedung Basarnas Jl Angkasa Blok 15B Kav 2-3 Kemayoran Jakarta Pusat. Tim USAR Belanda terdiri dari Hubert Christian van der Weide, Marco Boulogne, dan Camille Michel, ketiganya dari Fire Service Officer serta seorang dokter, Thomas Eckhart dari Ambulance Service Kerajaan Belanda. Paparan itu disampaikan langsung di depan Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya TNI Daryatmo SIP, Sekretaris Utama Drs Max Ruland B, MM, MSc, para deputi dan para direktur serta para pejabat eselon II dan III lainnya. 
 
Penilaian meliputi 5 komponen, masing-masing manjemen, search, rescue, medical, dan logistic. Tim Usar Basarnas pada kesempatan tersebut diharapkan memiliki kualifikasi sebagai Tim USAR Medium Class yang memiliki persyaratan sesuai dengan ketentuan di dalam INSARAG Guidelines, Chapter G.
 
“Tujuan penilaian Internal Exsternal Classification (IEC) tersebut agar para pihak yang berkepentingan mendapatkan data yang terverifikasi mengenai tim USAR Medium dengan kemampuan: dapat dikerahkan dengan cepat, dapat memenuhi keperluan sendiri, bekerja secara professional dan aman, dapat berkoordinasi dengan tim tanggap bencana nasional maupun internasional lainnya, dan dapat membantu United Nation (UN) dalam memfungsikan reception Departure Center (RDC) dan On Sites Coordination Centre (OSOCC),” jelas Kabasarnas.

Penilaian meliputi 5 komponen, masing-masing manjemen, search, rescue, medical, dan logistic. Tim Usar Basarnas pada kesempatan tersebut diharapkan memiliki kualifikasi sebagai Tim USAR Medium Class yang memiliki persyaratan sesuai dengan ketentuan di dalam INSARAG Guidelines, Chapter G.
 
“Tujuan penilaian Internal Exsternal Classification (IEC) tersebut agar para pihak yang berkepentingan mendapatkan data yang terverifikasi mengenai tim USAR Medium dengan kemampuan: dapat dikerahkan dengan cepat, dapat memenuhi keperluan sendiri, bekerja secara professional dan aman, dapat berkoordinasi dengan tim tanggap bencana nasional maupun internasional lainnya, dan dapat membantu United Nation (UN) dalam memfungsikan reception Departure Center (RDC) dan On Sites Coordination Centre (OSOCC),” jelas Kabasarnas.


Secara nasional, kapasitas USAR Basarnas dianggap memadai namun pada pengerahan tim pada pelaksanaan operasi SAR internasional perlu adanya peningkatan kemampuan dan peralatan yang telah dimiliki. Peralatan pendukung SAR tersebut dapat sesuaikan dengan daftar peralatan yang terdapat pada INSARAG Guidelines. Dari sisi medis, perlunya peningkatan tim medis dari segi jumlah dan kapasitas teknis tenaga dokter yang sesuai dengan kemampuan lanjutan USAR. 
 
Dari sisi logistic, perlunya pengaturan mengenai proses pengerahan Tim USAR baik pada bencana nasional terlebih lagi terhadap pengiriman tim USAR pada bencana Internasional. Pengaturan tersebut meliputi transportasi tim dan perlengkapannya yang dapat disesuaikan dengan regulasi penerbangan internasional. 
 
Selesai acara, Kabasarnas menyerahkan plakat dan menyerahkan baju batik sebagai kenang-kenangan kepada keempat anggota USAR Belanda tersebut.
 
Sekedar informasi, pre-assessment tersebut sebagai tindak lanjut hasil INSARAG Asia Pasifik Regional Meeting Tahun 2011 di Bali. Salah satu hasilnya, Indonesia bertekad membentuk tim Urban SAR sesuai persyaratan INSARAG External Classification (IEC). IEC merupakan proses penilaian terhadap tim Urban SAR dari negara-negara anggota INSARAG yang dilakukan oleh kelompok atau tim Urban SAR yang sebelumnya telah mendapatkan klasifikasi serupa. Adapun proses penilaian tersebut dilakukan secara sukarela terhadap kemampuan teknis bidang tanggap darurat suatu Tim Urban SAR dalam memperoleh klasifikasi Internasional.
 
Basarnas sebagai country focal point SAR melaksanakan proses tersebut dengan asistensi tim USAR Belanda mulai tanggal 13 – 16 Maret 2012 di Kantor Pusat Basarnas. (ab)

 

Senin, 19 Maret 2012

NATIONAL SAR CHALLANGE 3rd DI CIBUBUR, JAKARTA TIMUR

JAKARTA (19/03/2012) Pelaksanaan National SAR Challangge 3rd yang diselenggarakan Badan SAR Nasional dari tanggal 22 - 26 Februari 2011 bertempat di Tempat Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur yang terdiri dari 24 Kantor SAR seluruh indonesia yang termasuk disini Kantor SAR Tanjungpinang yang ikut serta dalam perlombaan membawa 8 orang rescuernya dan manager dari Kantor SAR Tanjungpinang (Budi Cahyadi S.Sos) serta satu orang wakil manager

Dalam kegiatan National SAR Challenge 3rd yang diselenggarakan Badan SAR Nasional tersebut yang diperlombakan adalah pemahaman tentang Operasi sar (Medical First Responder, High Angle Rescue Technique, Water Rescue, Jungle Rescue, Road Accident Rescue, Confined Space dan Urban SAR, Kendric Extraction Device).

Kegiatan National SAR Challange 3rd bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan personil tiap Kantor SAR khususnya Kantor SAR Tanjungpinang. Meningkatkan dan memelihara kemampuan personil Kantor SAR dalam usaha pencariaan dan penyelamatan dan sarana untk saling belajar antar personil Kantor SAR. Dalam kegiatan ini menyemarakan Hari Ulang Tahun Badan SAR Nasional yang ke 40 pada tanggal 28 Februari 2012.

Dokumentasi 
Peserta melakukan test tulis 

Peserta melakukan Pemotongan dengan alat Chainsaw

Peserta melakukan pertolongan menggunakan tandu spinal

Peserta melakukan pertolongan pada media air di bantu dengan rubber boat

Peserta mempraktekan Confined Space Structure Rescue

Peserta melakukan penyelamatan korban didalam mobil yang dikenal dengan Road Accident Rescue

Peserta melakukan penyelamatan korban didalam mobil  

Peserta melakukan penyelamatan evakuasi dalam media tebing

Senin, 12 Maret 2012

ANAK 6 TAHUN YANG HILANG DI HUTAN TANJUNGKAPUR DITEMUKAN

Tanjungpinang - Seminggu hilang di hutan, Irwansyah, bocah 5 tahun asal Tanjungkapur, ditemukan selamat, Minggu (11/3/2012). Namun kondisi tubuh Irwan sangat lemah. Hampir di seluruh bagian tubuhnya luka lecet akibat terkena duri-duri di hutan Entah bagaimana bocah kecil ini bertahan selama seminggu di dalam hutan.  
Irwan terlihat pertama kali oleh M. Daud di kawasan perladangan di kampung Sumber Karya  Kilometer 25 Toapaya, sekitar pukul 08.00 WIB. Kala itu Irwan yang datang sendiri ke rumah M. Daud di tengah ladang tebu yang berada sekitar 7 kilometer dari lokasi tempat ia hilang.
Irwan sendiri sebelumnya hilang pada Minggu (4/3/2012) lalu. Menurut Yohanes, bapak kandung Irwan, Apek adalah teman lamanya. Yohanes pernah tinggal di daerah perladangan itu sebelumnya. M. Daud pun masih familiar dengan wajah Irwan saat melihat bocah ini. Tak ayal, melihat kondisi Irwan yang sudah memprihatinkan, Apek pun terkejut. Pria ini masih lupa-lupa ingat, Ia tahu itu Irwan namun Apek tak tahu jika anak ini sudah seminggu dicari-cari warga Tanjungkapur dan Tim Basarnas Tanjungpinang.
Tak banyak yang bisa dilakukan Irwan. Sesekali bocah ini hanya mengeluhkan sekujur tubuhnya yang lecet-lecet terkena duri di hutan. Telapak kakinya pun masih bersarang duri-duri kecil. Bola mata Irwan hanya menerawang kosong. Ia hanya bisa menangis.
Bocah ini kemudian dibawa ke puskesmas Kawal untuk mendapat perawatan."Kasihan anak saya, berat badannya turun dari 15 kilo ke 7,7 kilo," terang Anisa, ibunya sembari merangkul Irwan yang terbujur lemah dengan infus di tangan.
 Irwan pun dirujuk ke RSUD Tanjungpinang untuk mendapatkan perawatan intensif.

Kamis, 08 Maret 2012

BASARNAS TANJUNGPINANG MASIH MENCARI KORBAN YANG HILANG DI HUTAN TANJUNGKAPUR

TANJUNGPINANG - Irwansyah, bocah 6 tahun anak pasangan Yohanes Boli dan Anita, warga Tanjungkapur Kelurahan Kawal, hingga hari ketiga hilang, belum ditemukan. Irwansyah sebelumnya menghilang di tengah hutan saat ikut ke kebun bersama seorang ibu rumah tangga yang juga tetangganya, Ajar, Minggu (4/3) lalu. Basarnas Tanjungpinang bersama warga masih terus melakukan pencarian. Bahkan, meski cuaca kurang baik,  Basarnas Tanjungpinang tetap mencari ke tengah hutan.“Kami akan mencari sampai ditemukan,” tutur Yohanes di sela-sela melakukan pencarian bersama Basarnas Tanjungpinang, Selasa (6/3).

Ketika Irwansyah meninggalkan rumah sekitar pukul 14.00 WIB, Minggu (4/3) lalu, anak ketujuh dari delapan bersaudara itu menggunakan kostum olahraga tim kesebelasan Arsenal dengan dasar warna kuning. Celana pendek yang dipakai juga berwarna kuning. Saat pergi ke kebun, Irwansyah tidak menggunakan alas kaki sandal maupun sepatu. Ketua tim pencarian dari Basarnas Tanjungpinang, Ronaldi menjelaskan, informasi yang diterima Basarnas Tanjungpinang dari pihak keluarga, korban memiliki ciri-ciri rambut lurus dengan tinggi badan sekitar 80 cm.“Saat ke kebun, Irwansyah tidak menggunakan sendal,” kata Naldi di sela-sela pencarian di beberapa lokasi hutan.
Pada saat penyisiran hari pertama (Minggu,red), Ronaldi mengungkapkan, Tim Basarnas Tanjungpinang hanya menemukan satu bekas jejak kaki anak kecil menuju arah Barat. Sementara, dari persimpangan jalan tersebut, seharusnya korban ke arah timur jika ingin pulang ke rumah. Namun arah jejak kaki itu menuju arah berlawanan.
“Kami sudah melakukan penyisiran ke arah Barat, sesuai arah jejak kaki itu. Tapi Irwansyah belum ditemukan. Kami tetap melakukan pencarian, meski dengan cuaca hujan. Warga dan pemerintah setempat juga turut melakukan pencarian,” tegasnya.

Sebelum pulang, Ajar menyempatkan diri memetik daun jeruk. Saat itu, Irwansyah berjalan terus ke arah hutan. Ketika Ajar ingin pulang ke rumah, Irwansyah tidak ditemukan lagi. Di daerah hutan tersebut terdapat beberapa persimpangan jalan. Ajar berusaha mencari bocah tersebut beberapa menit bersama dua orang teman korban. Namun tetap saja Irwansyah tidak ditemukan.
Hingga berita ini ditulis, Irwansyah belum berhasil ditemukan. Basarnas Tanjungpinang dan puluhan warga serta pemerintah setempat melakukan penyisiran kawasan hutan bersama pihak keluarga.

Dokumentasi 

Basarnas Tanjungpinang dibantu masyarakat dan aparat pemerintah setempat melakukan pencarian sampai menyusuri hutan Kawal, Bintan, kemarin. Hingga hari ketiga, Irwansyah belum ditemukan.

Rabu, 07 Maret 2012

EVAKUASI KORBAN TENGGELAM DI PERAIRAN SENGGARANG

TRIBUNNEWSBATAM, PINANG - Tan Ju Alik (57) ditemukan oleh warga di sekitar Pulau Penyengat, sekitar pukul 06.45 WIB, Selasa (6/3/2012) dalam kondisi tidak bernyawa. Sebelumnya korban dikabarkan hilang sehari sebelumnya di perairan Sengarang saat membantu temanya mengambil sampan yang hanyut. Berkat bantuan warga setempat saat ini, korban langsung dibawa ke kamar mayat RSUD Tanjungpinang untuk divisum. 

Sebagaimana di beritakan sebelumnya, warga Senggarang Ujung tersebut memasang kelong, untuk menangkap ikan di Perairan Senggarang Ujung, bersama Aseng, sekitar pukul 10.00 WIB, Senin (5/3/2012). Ketika asik bekerja memasang kelong, tiba-tiba datang hujan disertai badai hingga menyebabkan sampan Aseng terbalik, hingga Aseng pun tercebur ke laut. 

Melihat hal itu, korban mencari Aseng, karena Aseng tidak muncul ke permukaan air, korban langsung terjun ke laut hendak menolong Aseng. Sejak tercebur tersebut korban tidak muncul ke permukaan laut. Sedangkan tubuh Aseng timbul dari air dalam keadaan kepala berdarah. Melihat hal itu warga pun langsung menolong Aseng dan sebagian mencoba mencari Alik. Tapi mereka tidak menemukan tubuh Alik. Hingga warga pun meminta bantuan Basarnas Tanjungpinang, polisi maupun masyarakat setempat untuk melakukan pencarian.

Dokumentasi :

Basarnas Tanjungpinang beserta Unsur (masyarakat) yang terlibat

 dalam evakuasi korban jatuh ke laut.

BASARNAS TANJUNGPINANG CARI IRWANSYAH YANG HILANG DI BUKIT TANJUNGKAPUR

BINTAN, TRIBUN - Dua hari sudah Irwansyah (6) hilang. Anak keempat dari lima bersaudara ini hilang sejak Minggu (4/3) di kawasan perbukitan Tanjungkapur, Kelurahan Kawal, Kecamatan Gunung Kijang. Tak ada satupun orang yang mengetahui dimana Irwan berada. Terakhir bocah ini bersama bibinya Hajar ikut ke ladang cabe di perbukitan ini.


Irwan diperkirakan tersesat di kawasan bukit ini. Anisa (33) ibu kandung Irwan hanya bisa berdoa agar anaknya ini bisa segera ditemukan. "Namanya musibah, mudah-mudahan dia cepat ditemukan. Saya udah gak selera makan lagi sejak dia menghilang," ujar Anisa, saat dijumpai dirumahnya yang berada di Jalan Haji Umar, RT4/5, kampung Tanjungkapur, Kawal, Selasa (6/3)


Ia mengaku, tak biasanya Irwan main sejauh itu. Kebetulan saja ia ingin ikut bibinya ini ke ladang. "Anak saya gak biasa main jauh-jauh, paling disekitar sini. Tapi gak tau hari itu ia ikut dibelakang saudara saya bernama Hajar ke ladang. Terakhir pas mau pulang ia lebih duluan, tapi nggak sampai kerumah," cerita Anisa lagi.


Sontak hal ini membuatnya cemas kala itu. Apalagi setelah ditunggu lama Irwan tak pulang-pulang. Johanes bapak Irwan juga turut mencari bersama warga sekitar hingga pukul 21.00 WIB ke lokasi perbukitan yang dipenuhi tumbuhan-tumbuhan dan semak belukar ini, namun hasilnya nihil.


Kemarin, sekitar sepuluh orang anggota Basarnas Tanjungpinang, terus melakukan pencarian dengan menyisir perbukitan ini dengan cara manual. Tim SAR sendiri mulai pencarian pada Senin (5/3) sore.


Beberapa paranormal juga didatangkan untuk membantu mencari keberadaan Irwansyah. "Dari kemarin sudah 7 orang pintar yang kami mintai bantuan. Mereka bilang Irwansyah disembunyikan penunggu gaib, ia masih disana dalam keadaan lemas," ujar Anisa.


Terakhir Anisa berbincang dengan Irwansyah sebelum kejadian. Ada yang aneh dengan anak ini sebut Anisa, sambil makan Irwan tersenyum sendiri tapi sepertinya ia meneteskan air mata. 


"Saya pun heran, dan bertanya, nak kok kamu gitu makannya. Tapi dia tak menanggapi. Saya masih ingat waktu hari itu sebelum hilang ia juga tiba-tiba manja dengan saya. Saya cuma bisa nangis, tapi orang-orang meminta saya untuk tidak sedih," tukas Anisa 


Ibu ini berharap betul anaknya Irwansyah, kembali pulang dengan selamat. Di dalam rumahnya kayunya yang sederhana ini dia pun hanya bisa berdoa. "Orang pintar yang kami mintai bantuan bilang kalau penunggu gaib disana sayang dengan dia, karena dia masih polos dan disembunyikan. Kalau benar, kenapa pula lah anak saya disembunyikan, saya justru lebih sayang dengan anak saya," ujarnya.


Namun terlepas dari semua cerita klenik, upaya pencarian masih dilakukan warga bersama-sama. (san)

DOKUMENTASI

BASARNAS TANJUNGPINANG MELAKUKAN PENYISIRAN DI BUKIT TANJUNGKAPUR