PALEMBANG - Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya TNI Daryatmo SIP menutup Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pertamina Marine Guard Angkatan III Tahun 2012 di Dermaga Strat 8 PT Pertamina (Persero) – Sungai Gerong, Senin (26/03/2012).Diklat ini diselenggarakan oleh HSE Training Center Pertamina Region II Palembang.
"Dalam perspektif Badan SAR Nasional, diklat Pertamina Marine Guard ini merupakan bentuk antisipasi penyiapan kapasitas sumber daya manusia terhadap potensi kecelakaan dan musibah di lingkungan atau kawasan khususnya area kerja PT Pertamina. Namun di sisi lain, kami memandang bahwa kemampuan yang dimiliki Pertamina Marine Guard ini dapat juga dimanfaatkan khususnya bagi kepentingan berskala nasional.
Artinya kemampuan Pertamina Marine Guard yang telah dididik dan dilatih secara profesional sebagai unsur SAR dapat diperbantukan guna menunjang tugas pokok dan fungsi Badan SAR Nasional sebagai instansi pemerintah yang bertanggung jawab mengkoordinasikan pelaksanaan operasi SAR baik dalam musibah pelayaran, penerbangan, bencana dan musibah lainnya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku," tutur Kabasarnas.
Kabasarnas menambahkan, Badan SAR Nasional sangat bangga atas inisiatif dan tanggung jawab moral PT Pertamina dalam menjawab sebagian kompleksitas permasalahan bangsa terutama menghadapi perubahan iklim dan pertambahan arus moda transprtasi yang dapat berpotensi menimbulkan kerawanan terjadinya musibah dan bencana.
"Kita patut bersyukur karena dengan telah diselesaikannya diklat ini, maka secara langsung kemampuan dan potensi sumber daya manusia yang bergerak di bidang penanggulangan bencana maupun musibah semakin bertambah. Harapan yang paling besar dari upaya yang telah dilakukan ini selain melindungi aset-aset perusahaan dari kerusakan, tentunya adalah melindungi jiwa manusia dari ancaman musibah yang tidak bisa kita prediksi kapan dan dimana akan terjadi. Pada giliran akhirnya anggota Pertamina Marine Guard ini mampu memberikan kontribusi pelayanan terhadap masyarakat yang membutuhkan," lanjutnya.
Kabasarnas berpesan agar dalam pelaksanaan operasi SAR senantiasa menjalin koordinasi dan komunikasi dengan unit kerja Basarnas terdekat.
Sekedar tahu, para isntruktur dari Basarnas ikut terlibat dalam diklat yang berlangsung selama 3 bulan tersebut. Mereka mentransformasikan ilmu SAR yang dikuasai kepada para peserta.
Penutupan tersebut dihadiri Direktur Sumber Daya Manusia PT Pertamina (Persero) dan jajaran, para pejabat Basarnas, pejabat TNI dan Polri, pemda dan tamu undangan lainnya.
Penutupan dimeriahkan dengan demo operasi penyelamatan korban di laut, penanganan kebakaran kapal dan penanganan tumpahan minyak. (ab)
"Dalam perspektif Badan SAR Nasional, diklat Pertamina Marine Guard ini merupakan bentuk antisipasi penyiapan kapasitas sumber daya manusia terhadap potensi kecelakaan dan musibah di lingkungan atau kawasan khususnya area kerja PT Pertamina. Namun di sisi lain, kami memandang bahwa kemampuan yang dimiliki Pertamina Marine Guard ini dapat juga dimanfaatkan khususnya bagi kepentingan berskala nasional.
Artinya kemampuan Pertamina Marine Guard yang telah dididik dan dilatih secara profesional sebagai unsur SAR dapat diperbantukan guna menunjang tugas pokok dan fungsi Badan SAR Nasional sebagai instansi pemerintah yang bertanggung jawab mengkoordinasikan pelaksanaan operasi SAR baik dalam musibah pelayaran, penerbangan, bencana dan musibah lainnya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku," tutur Kabasarnas.
Kabasarnas menambahkan, Badan SAR Nasional sangat bangga atas inisiatif dan tanggung jawab moral PT Pertamina dalam menjawab sebagian kompleksitas permasalahan bangsa terutama menghadapi perubahan iklim dan pertambahan arus moda transprtasi yang dapat berpotensi menimbulkan kerawanan terjadinya musibah dan bencana.
"Kita patut bersyukur karena dengan telah diselesaikannya diklat ini, maka secara langsung kemampuan dan potensi sumber daya manusia yang bergerak di bidang penanggulangan bencana maupun musibah semakin bertambah. Harapan yang paling besar dari upaya yang telah dilakukan ini selain melindungi aset-aset perusahaan dari kerusakan, tentunya adalah melindungi jiwa manusia dari ancaman musibah yang tidak bisa kita prediksi kapan dan dimana akan terjadi. Pada giliran akhirnya anggota Pertamina Marine Guard ini mampu memberikan kontribusi pelayanan terhadap masyarakat yang membutuhkan," lanjutnya.
Kabasarnas berpesan agar dalam pelaksanaan operasi SAR senantiasa menjalin koordinasi dan komunikasi dengan unit kerja Basarnas terdekat.
Sekedar tahu, para isntruktur dari Basarnas ikut terlibat dalam diklat yang berlangsung selama 3 bulan tersebut. Mereka mentransformasikan ilmu SAR yang dikuasai kepada para peserta.
Penutupan tersebut dihadiri Direktur Sumber Daya Manusia PT Pertamina (Persero) dan jajaran, para pejabat Basarnas, pejabat TNI dan Polri, pemda dan tamu undangan lainnya.
Penutupan dimeriahkan dengan demo operasi penyelamatan korban di laut, penanganan kebakaran kapal dan penanganan tumpahan minyak. (ab)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah mengunjungi blog Kantor SAR TANJUNGPINANG