Tanjung Uban (21/10/2012) telah terjadi musibah motor tanker (MT)
"Itaperuna" c/s PPSQ mengalami kebocoran pada lambung buritan. Kapal
terombang ambing di perairan Kepulauan Riau, tepatnya sekitar 15 mile
barat daya Tanjung Berakit, Kepulauan Riau. Kapal berbendera Brazil
tersebut memuat minyak dengan rute dari China menuju Brazil. Tim SAR
Kantor SAR Tanjungpinang yang mendapat laporan dari MPA ( Maritime Port Authority
) Singapore yang menggunakan Kapal pada Sabtu (20/10) siang, segera
mengumpulkan informasi tentang kapal naas tersebut sebelum bergerak ke
lokasi.
Rescue Boat 209 mulai bergeser dari pangkalan di Kampung Bulang Tanjungpinang pada lepas Maghrib, sekitar pkl. 18.30 Wib, dalam upaya menyelamatkan dan mengevakuasi seluruh 28 orang ABK kapal tersebut. Setibanya di lokasi musibah pada koordinat 01?15’ 29” N - 104? 23’ 38” E, RB-209 dan Tim SAR mengalami kendala, karena seluruh crew enggan dievakuasi dgn alasan tertentu. Bahkan RB-209 tidak diijinkan merapat ke kapal tersebut.
Arahan Kepala Badan SAR Nasional melalui Kepala Kantor SAR Tanjungpinang memerintahkan RB-209 melakukan " shadow wing" sambil menunggu kedatangan perkembangan. Menurut Kepala Sub Seksi Operasi, Budi Cahyadi S.Sos, yang on-board di RB-209, misi evakuasi dan penyelamatan dibantu oleh Ditpolairud Polda Kepulauan Riau. Selain itu, agen kapal juga mendatangkan bantuan dari Singapura dengan mengerahkan tugboat "Smith Lynx".
Negosiasi kembali dilakukan pada Minggu (21/10), namun ABK Itaperuna tetap tidak mau dievakuasi, dan akan menunggu perbaikan kapal oleh pihak agen. Akhirnya Kepala Kantor SAR Tanjungpinang memerintahkan Kasubsie Operasi dan seluruh tim SAR termasuk dari Ditpolair kembali ke pangkalan.(humas)
Dokumentasi
Kapal MT ITAPERUNA enggan di evakuasi
Kapal Smith Lynx yang sedang bernegosiasi dengan Kapal MT. Itaperuna
Posisi Kapal MT. Itaperuna dalam keadaan terakhir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah mengunjungi blog Kantor SAR TANJUNGPINANG